Slideshow

Jumat, 16 Desember 2011

Napak Tilas Sejarah di candi Cetho





Masih di Jalur Tawangmangu-Sarangan, terdapat candi selain Candi Sukuh yang bernama Candi Cetho. Candi Cetho lokasinya tidak jauh dari Candi Sukuh, namun untuk menuju ke lokasi harus melewati perkebunan teh Kemuning yang terdapat di kaki gunung Lawu. Perjalanan melalui tanjakan tajam yang tidak jauh beda saat menuju ke Candi Sukuh.
Candi Cetho terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, pada ketinggian 1.400m di atas permukaan laut. Merupakan candi hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15).

Di depan gapura kita mendapati sepasang arca penjaga. Memasuki gapura, kami mendapati candi ini terdapat sembilan tingkatan berundak. Sebenarnya Candi Cetho memiliki tigabelas tingkatan berundak, namun hanya sembilan tingkatan berundak yang dipugar. Di teras kedua kami mendapat informasi bahwa halaman ini merupakan tempat petilasan Ki Ageng Krincingwesi, leluhur dusun Cetho.
Pada teras ketiga terdapat susunan batu yang membentuk kura-kura raksasa yang konon sebagai lambang Majapahit. Didepan kepala kura-kura terdapat simbol phallus (alat kelamin laki-laki) sepanjang 2 meter dilengkapi dengan hiasan tindik (piercing) bertipe ampallang. Kura-kura adalah lambang penciptaan alam semesta sedangkan penis merupakan simbol penciptaan manusia. darii suryasengkala berangka tahun 1373 Saka, atau 1451 masehi.
Di teras selanjutnya terdapat relief batu yang bercerita mengenai Sudhamala, hampir sama seperti relief yang terdapat di Candi Sukuh. Di setiap teras terdapat dua pendapa yang mengapit jalan menuju ke bangunan utama.
Di teras ketujuh terdapat sepasang arca. Di sisi utara merupakan arca Sabdapalon dan di selatan arca Nayagenggong, dua tokoh setengah mitos (banyak yang menganggap sebetulnya keduanya adalah satu orang) yang diyakini sebagai abdi dan penasehat spiritual Sang Prabu Brawijaya V.

Sebelum memasuki teras tertinggi terdapat jalan tembus ke arah kiri menuju ke Candi Kethek dan Puri Saraswati. Namun kami terus berjalan menapaki tangga batu ke arah teras tertinggi. Akhirnya kami sampai di teras tertinggi yang terdapat bangunan utama. Di teras ini terdapat beberapa pendapa yang terbuat dari kayu. Pendapa ini masih digunakan untuk beribadah bagi umat Hindu dan orang-orang yang beraliran Kejawen.
Bagunan utama Candi Cetho hampir mirip dengan gapura masuk Candi Sukuh dengan bagian depan berbentuk trapesium. Konon tempat ini memiliki mitos yang sama dengan Candi Sukuh yaitu untuk menguji keperawanan seorang gadis. Ada yang ingin membuktikannya?

=== Lokasi
Candi Cetho, Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
== Tiket Masuk
Rp 6.000,-/orang

0 komentar:

Posting Komentar